Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tengah mengembangkan benih padi unggul untuk lahan kritis dengan tingkat keasaman tanah (pH) rendah guna meningkatkan produksi.
“Demplot) pengembang benih padi dilakukan di lahan ekstrem.Agar benih padi yang dihasilkan itu tahan terhadap penyakit dan serangan hama,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto ketika ditanya mengenai produksi padi di Penajam, Jumat.
Menurut dia, jika benih yang sedang dikembangkan tersebut ditanam di lahan dengan pH tanah memenuhi standar angka 6 hingga 7 maka potensi hasil panen mencapai hingga tujuh ton per hektare (ha). Benih padi itu diharapkan juga mampu beradaptasi dengan kondisi tanah dan cuaca di kabupaten tersebut.
Andi mengatakan demplot pengembangan benih padi unggul tersebut juga dikolaborasikan dengan program desa mandiri benih, sehingga diharapkan seluruh desa yang memiliki lahan pertanian bisa mandiri benih.
Demplot pengembangan benih padi unggul tersebut, katanya dilakukan di lahan kritis yang memiliki pH tanah rendah di tiga desa yakni Desa Sri Raharja, Desa Rawa Mulya dan Desa Sumber Sari di Kecamatan Babulu.
Setelah demplot pengembangan benih padi unggul berhasil merencanakan rencana yang akan dikembangkan di desa lainnya, ujar dia.
Lahan pertanian tanaman padi produktif di Penajam Paser Utara tercatat 14.070 hektare, dan dalam satu tahun petani melakukan dua kali panen. Pada tahun 2024 hasil panen padi mencapai sekitar 50.672 ton gabah kering panen (GKP), sedangkan panen padi pada musim tanam pertama 2025 mencapai 24.500 ton GKP.
Pemerintah kabupaten terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan hasil panen petani meningkat, kata Andi Trasodiharto.
![]()