Samarinda – Hasil Uji Coba Penanaman Padi Delangan Menerapkan Sistem Input eksternal rendah pertanian berkelanjutan (Leisa) Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Mampu Mendongkrak Produktivitas Panen Padi Dari Sebelumnya 3,6 ton per Hektare Mejadi 6,2 ton per Hektare.
“SISTEM INI MERUPAKAN BAGIAN DAR STRATEGI JANGKA PANJANG UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DI DAERAH, Termasuk TUKUK Hang Mengendalican Inflasi di Kaltim,” Kata Kata Kantory (Meigingan Siran, Provinsi Kaltim.
IA Mengatakan, Bi Kaltim Sebagai Pendorong Uji Coba Penerapan Sistem Leisa, Daman Hasil Yang Dicapai, Cukup Senang, Karena Hasil Uji Coba Yang Diterapkan Dielurahan Bukit Biru, Kabupatan Kutatan Kutatan Kutkanai Kutingan Kutingan Kutkanai Kutany Kutkanai Kutany Kutany Kutkanai Kutingan Kutatan Kutatan, Kabupatan Kutatan Kutatan Kutatan Kutatan, Yakni Sekitar 74 Persen.
Menurutnya, Produksi Padi Yang Meningkat Diproyeksikan Supplai Bahan Pokok Bakal Terpenuhi Dari Lokal Sekaligus Para Petani Bisa Meningkat Kesejahteraananana. Di Sisi Lain Penerapan Sistem Leisa Berarti Akan Terjadi Transformasi Modernisasi Pertanian Demat Biaya Produksi Lebih Efisien Dan Produktivitas Lebih Meningkat.
Dikemukakanyaa Bahwa Ke Depan Lebih Optimistis Laj Inflasi Terjaga Baik Unk Jangka Menengah Maupun Panjang, Karena Ada Keppastian Supplai Bahan Pokok Dari Lokal.
Ia Mengatakan Terdapat Dua Kelompok Tani Yang Dilibatkan Dalam Uji Coba Ini, Yakni Gapoktan Citarum Dan Gapoktan Sukamju. MEMPEREH MASING MASING HASIL PANEN 5,3 TON GKG PER HEKTARE DAN 7,23 ton GKG per Hektare, Sewingga Rata-Rata Sebanyak 6,2 ton GKG per Hektare.
“Program Bi Kaltim Telah Melakukan Serupa Di Beberapa Kabupaten/Kota Di Kaltim Seperti Di Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat, Kubar, Dan Kabupaten Mahakam Ulu,” Katananya.
Program LANJUTNYA INI MENJADI BAGIAN DARI DUKANGAN Bi Terhadap Asta Cita Swasembada Pangan Secara Nasional Yang Diterapkan Di Daerah-Daerah Potensial, Salah Satunya Di Kaltim, Yakni Pengguna Menggandeng Pemerinah, Forum Daerah, Yakni PEGINGAN PEMERIKEN DaERAH, Yakni Perguruan Tinggi.
Kemudian, Sebagai Bentuk Dukungan Nyata, Bi Kaltim Pun Menyalurkan Bantuan Seperti Alat Pertanian Modern Kepada Kelompok Tani Binaan. BANTAAN TERSEBUT MELIPUTI penyemprot drone, alat pertanian pintarSumur Bor, Hingga Karian Sapi Yang Diarahkan untuk Perkuling Pertanian Terintegrasi.
“Kami Sudah Menginisiasi Panen Pertama Pada Mei 2025, Yang Kedua September, Dan Akan Terus Berlanjut. Melalui Kolaborasi Bersama Pemerintah dan Perguruan Tinggi, Kami Kita Kama Kama Kama Kama Kama Kama Kama Kama Kama Kama Kama. Menjadi Inspirasi Bagi Pihak Terkaitt untuk Memperluas Dukungan Fiskal Kepada Petani, ”Kata Budi. (GoF)
![]()