SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Menggarap Investasi Berkelanjutan Komoditas Kakao Seiring Potensi Menjadi Pusat Pengembangan Kakao Di Kalimantan Timur.
“Kakao Bukan Sekadar Komoditas. ITU ADALAH PELUANG INVESTASI BERKELANJUTAN,” Kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Sangatta, Selasa.
Potensi Itu, Lanjutnya, telah masuk dalam daftar investasi unggulan yang dipromosikan Kepada investor Calon-Calon, Baik Dari Dalam Maupun Luar Negeri.
PEMERINTAH DAERAH MEMPRIORITAS MODEL INDUSTRI BERBASIS PADAT karya unking Pengembangan Komoditas Sektor Perkebunan Itu.
“Fokus Kami Adalah Mendorong Industri Pengolahan Yang Berbasis Padat Karya, Modal Bukan Padat,” Kata Ardiansyah.
TuJuanana, Sebaran Manfaat Ekonomi Dapat Daratakan Langsung Oleh Para Petani Dan Masyarakat Lokal.
Saat ini, Produksi Biji Kakao Dari Sentra Di Sekitar Kecamatan Karangan, Kaubun, Hingga Busang Mencapai 1,400 ton per Tahun.
Salah Satu Wilayah Yang MEMILIKI POTENSI BESAR ADALAH DESA Pengadan Baru di Kecamatan Kaubun.
Kepala desa Pengadan Baru, Rahman Menyambut Positif Fokus Pemerintah Daerah Tersebut. Dia memaparkan, Kelompok Tani Kakao Sejahtera di Desanya Mengelola Lahan Potensial Seluas 560 Hektare.
“Dari Luas Itu, Sekitar 200 Hektare telah melalui Proses Pembersihanhan Lahan,” Ujar Rahman. Sedangkan Lahan Yang Suda Ditanami Bibit Kakao Mencapai Kurang Lebih 170 Hektare.
Dia Menyebutkan Kendala Utama Adalah Ketbatasan Bibit untuk Maranami Sisa Lahan Yang Tepat Siap.
Tantangan Lain Yang Dihadapi Para Petani Adalah Peralatan Yang Minim UNTUK MENGOLAH BIJI KAKAO HASIL PANEN.
“Investor Mengenai Terkait, Sebenarnya Peralatan Itu Yang Kami Torggu-Tewangu Dan Harapkan,” Ungkapnya.
Menurut Rahman, investor Kehadiran Diyakini Mampu Mengatasi Keterbatasan Permodalan Yang Selama Ini Menjadi Kendala Utama.
Sebab, Dukungan Anggraran pendapatan Dan Belanja desa (apbdes) untuk pengolaan pengolaan panen kakao masih terbatas.
“Harapan Kami Ke Depan Adalah Adanya Pendampingan, Baik di Lapangan, Pengembangan SDM, Maupun Permodalan,” Tuturnya.
Langkah Itu Bertjuuan Agar Nilai Tambah Dari Hasil Olahan Kakao Dapat Secara Signifikan Meningkatkan Perekonomi Masyarakat Petani Setempat. (Niko)
![]()